Salah satu fenomena menguat belakangan ini adalah terjadinya
degradasi moral dalam berbagai aspek kehidupan, ekonomi, politik,
sosial, bahkan dalam dunia pendidikan yang seharusnya menjadi garda
depan dalam pengembangan moralitas. Sejalan dengan itu, memudarnya
nilai-nilai akhlak ini merambah berbagai kelompok masyarakat, dari grass root hingga kalangan elit.
Secuil contoh dapat dilihat dari maraknya korupsi dalam beragam
bentuknya yang dilakukan oleh oknum hampir di semua lembaga
pemerintahan. Demikian pula money politics yang nyaris selalu
membayang-bayangi proses dan kegiatan politik. Solidaritas sosial pun
melemah, seiring dengan menguatnya egoisme dan pragmatisme. Persoalan
hukum setali tiga uang. Hukum lebih menampakkan diri sekadar sebagai
permainan kaum elit dan orang yang berduit. Hukum nyaris belum
mencerminkan keadilan. Keadilan telah menjadi permainan segelintir
orang.
Ironisnya, semua itu terjadi di tengah-tengah masyarakat beragama dan
dilakukan oleh umat beragama sendiri. Dalam ungkapan yang mungkin agak
ekstrem, karena mayoritas penduduk Indonesia muslim, sebagian besar yang
melakukan tindakan yang bertentangan dengan moralitas luhur itu adalah
orang Islam sendiri. Padahal data di atas permukaan menunjukkan umat
Islam Indonesia adalah termasuk kaum beragama yang taat.
Sampai derajat tertentu, hal itu menunjukkan bahwa belum ada korelasi
positif yang meyakinkan antara keberagamaan dengan peningkatan
moralitas. Keberagamaan yang dianut sebagian besar umat beragama di
Indonesia (bahkan global) lebih menampakkan sisi-sisinya yang bersifat
permukaan, belum menyentuh hakikat nilai-nilai keberagamaan.
Keberagamaan yang berkembang belum berkembang sebagai keberagamaan yang
transformatif dan enlighting.
Pada sisi itu peran pendidikan agama perlu dipertanyakan. Sebab
bagaimana pun juga, pola keberagamaan seseorang dan masyarakat secara
keseluruhan sangat ditentukan –kendati tentu bukan satu-satunya variabel
–oleh pendidikan secara umum, dan pendidikan agama secara khusus.
Kenyataan seputar ini merupakan persoalan yang perlu dibincang secara
serius. Langkah-langkah apa yang perlu ditumbuh-kembangkan niscaya
menjadi bahasan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar